SEJARAH DESA REMPUNG
Kurang lebih 112 tahun yang lalu masyarakat Lombok/Suku Sasak pernah diperintah oleh Anak Agung Karang Asem, dengan pusat pemerintahannya di Kota Cakranegara. Maka pada saat itu pula masyarakat ETNIS SUMBAWA TALIWANG sudah mulai menetap pada suatu wilayah yang bernama Dusun Pringgasari (Sekarang Pringgasela).
Masyarakat Dusun Pringgasari pada saat terjadinya perang Bali-Lombok yaitu perang antara masyarakat Suku Sasak dengan Anak Agung Karang Asem Cakranegara. Konon masyarakat Dusun Pringgasari ikut aktif dalam perang tersebut dan sangat terkenal gagah dan berani sehingga pada Era Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia yang tercatat sebagai pahlawan kusuma bangsa.
Pada masa Pasca Perang Bali-Lombok Masyarakat Dusun Pringgasari banyak hijrah/kembali ke Pulau Sumbawa, akan tetapi oleh tokoh-tokoh masyarakat Lombok tidak merestui hal tersebut dan sebagai rasa kesetiakawanan masyarakat Dusun Pringgasari dianjurkan membuka lahan garapan perladangan disebuah kawasan hutan bernama “GAWAH RUMPUN KESAMBIK” dan versi lain dikatakan “GAWAH KESAMBIK BEREMPUNG” yang artinya Hutan Kesambik Berumpun.
Sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat pada saat itu, maka banyak diantara masyarakat Dusun Pringgasari yang berepok (bermukim pada lahan garapan secara terpencil) sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama terbentuklah sebuah dusun yang dinamai “Dusun Rempung Kesambik”.
Mengingat perkembangan Dusun Rempung Kesambik sangat pesat dan letaknya yang sangat strategis maka oleh Pemerintah Kolonial Belanda merestui terbentuknya sebuah desa dan tepatnya pada tahun 1913 resmi menjadi “Desa Rempung” dan sejak saat itu pulah terpisah dari Desa Pringgasari (Pringgasela).
Sejak berdirinya Desa Rempung sampai saat ini sudah dipimpin oleh 9 (Sembilan) orang Kepala Desa yaitu :
- Bapak Seri Jaman (Alias Haji Sulaeman) (Tahun 1913-1920)
- Bapak Jenap (Tahun 1921-1927)
- Muhammad Nur (Alias H. Muh. Munir) (Tahun 1927-1951)
- Muhammad Arif (Tahun 1952-1975)
- Ubaidullah (Tahun 1976-1987)
- Mawardi AR (Tahun 1989-1997)
- Hamzah (Tahun 1997-2005)
- Umar Ubaid (Tahun 2005-2021)
- Sakirin (Tahun 2021- 2026)
Sebagai bukti sejarah bahwa masyarakat Desa Rempung sampai saat ini di dalam berkomunikasi sehari-hari mempergunakan Bahasa Sumbawa Taliwang.
Demikian sekilas sejarah terbentuknya Desa Rempung
Catatan : Nara Sumber Haji. Muh. Munir (Mantan Kepala Desa Rempung Ke-III)
CATATAN :
- Pada Tahun 2016 Alhamdulilah Desa Rempung setelah melalui Rembug Desa Pada Tanggal, 22 Oktober 2016 yang dihadiri oleh Tokoh-tokoh Desa Rempung baik yang ada di dalam maupun di luar desa yang nota beni memiliki pengetahuan tentang sejarah berdirinya Desa Rempung, telah menyepakati Hari Jati Desa Rempung Berdiri pada Tanggal 27 Muharram 1332 H / 27 Desember 1913 M dan Ulang Tahun Pertamanya dilaksanakan setelah berumur 106 Tahun yaitu pada Hari Jum’at, 27 Muharram 1438 H / 27 Oktober 2016 M.
- Peresmian Kantor Desa Rempung yang di bangun di Eks Pecatu Kaur Umum Alhmadulillah dapat dilaksanakan pada Hari Jum’at, 28 Oktober 2016 yang diresmikan oleh Bupati Lombok Timur Dr. H. Moch. Ali Bin Dahlan, SH. MH.